Sumber: Pengen Travelling

Terus menerus bekerja di kantor akan membuat kamu stres dan tidak bersemangat untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Jika sudah merasa demikian, sebaiknya kamu melarikan diri sejenak dari kegiatan tersebut. Caranya dengan pergi liburan.

Waktu liburan untuk menenangkan pikiran dan mengumpulkan semangat ini, kamu pastinya tidak ingin berada di tengah keramaian. Oleh karena itu, pilihlah tempat wisata alam yang kehadirannya masih tersembunyi alias tidak diketahui oleh banyak orang.

Bagi kamu yang tinggal di Pulau Jawa, coba simak beberapa wisata alam tersembunyi yang ada di Jawa Barat dan cocok untuk pelarianmu berikut ini!

Pulau Biawak, Indramayu

Sumber: Freemagz

Jika di bagian timur Indonesia ada yang namanya Pulau Komodo berisi puluhan komodo liar, maka Jawa Barat punya Pulau Biawak yang berisi banyak biawak liar. Untuk kamu yang ingin melihat komodo tapi terlalu takut atau jauh lokasinya, Pulau Biawak ini bisa jadi solusinya di mana kamu bisa menyaksikan komodo versi kecil.

Pada jaman dulu kawasan Pulau Biawak ini tertutup untuk publik karena merupakan lokasi penelitian milik pemerintah. Saat ini Pulau Biawak sudah dibuka untuk umum dan para pengunjung bebas mengeksplorasi pulau ini. Namun, tetap waspada agar tidak diserang biawak ya!

Selain mencari biawak, kamu bisa menaiki sebuah mercusuar kuno jaman Belanda yang tingginya sekitar 65 meter. Dari ketinggian ini kamu akan mendapatkan pemandangan alam yang begitu mempesona.

Puas menikmati pemandangan alam dari daratan, cobalah mengunjungi dunia bawah laut dengan snorkeling atau diving. Tidak kalah cantiknya karena ada banyak sekali bunga karang dan ikan warna-warni yang menghiasi dunia bawah laut ini.

Tebing Citatah, Padalarang

Bagi kamu yang suka kegiatan menantang keberanian, cobalah berkunjung ke Tebing Citatah di Padalarang untuk melakukan panjat tebing. Meski tidak sepopuler Goa Pawon dan Stone Garden, nyatanya pemandangan di Tebing Citatah ini bisa membuatmu melupakan masalah kehidupan untuk sejenak.

Ada tiga tebing yang bisa kamu panjat yaitu Citatah 48, Citatah 90, dan Citatah 125. Untuk para pemula, cobalah Citatah 48. Sedangkan bagi para profesional dengan sertifikat dan ijin dari pihak berwenang, kamu bisa memanjat Citatah 90 dan Citatah 125. Sesampainya di ujung tebing, ada sebuah hammock yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak.

Situs Megalitikum Gunung Padang, Cianjur

Di Gunung Padang, kamu bisa menemukan situ megalitikum berupa sebuah piramida yang sempat terkubur oleh tanah. Berdasarkan hasil penelitian, batu-batu yang digunakan untuk membangun piramida ini umurnya sudah mencapai 20.000 tahun atau 6.000 tahun sebelum Raja Tut membangun piramida di Mesir. Bisa dibilang piramida ini adalah yang tertua di dunia.

Meski masih menjadi area penelitian, para pengunjung boleh masuk ke dalam area situs megalitikum ini.

Berada di tengah situs megalitikum ini akan membuatmu merasa takjub dengan karya penduduk di masa lampau. Suasananya pun begitu tenang sehingga kamu bisa merasa damai.

Curug Batu Templek, Bandung

Siapa sangka Bandung yang padat penduduk dan ramai wisatawan di akhir pekan ternyata memiliki tempat wisata alam yang tersembunyi? Curug Batu Templek adalah sebuah tempat wisata yang ada di kawasan penambangan batu alam. Pada awalnya curug ini bukanlah sebuah air terjun, melainkan sebuah batu yang mengalami retakan akibat pergerakan tektonis, kemudian air-air mengalir dari retakan tersebut.

Untuk menikmati air terjun dalam debit yang banyak, datanglah pada musim hujan. Airnya akan turun dengan deras dan berwarna kecokelatan, serasi dengan warna batu di sekitarnya.

Cukang Taneuh, Pangandaran

Sumber: Nusantara News

Cukang Taneuh di Pangandaran sering juga disebut sebagai Green Canyon karena warnanya yang serba hijau mulai dari air hingga tebingnya. Kamu bisa menyusuri sungai menggunakan perahu yang sudah disediakan oleh pihak pengelola.

Hampir di seluruh permukaan tebing, kamu bisa melihat ada banyak tanaman hijau merambat yang membuatnya terlihat asri. Saat tiba di ujung sungai, kamu bisa turun dari perahu untuk bermain air atau memanjat batu berukuran besar. Waktu yang kamu butuhkan untuk menyusuri sungai di antara tebing ini adalah sekitar 1 jam.

Gunung Papandayan, Garut

Mendaki gunung tidak semata-mata membutuhkan energi tapi juga tanggung jawab dan konsistensi. Untuk kamu yang ingin mencari jati diri atau mengapresiasi kehidupan selama ini, tidak ada salahnya untuk mencoba mendaki gunung. Tidak perlu yang terlalu tinggi, coba saja gunung yang rendah seperti Gunung Papandayan yang bisa didaki selama 2 jam saja.

Spot wisata terbaik di Gunung Papandayan adalah Padang Bunga Edelweiss yang juga menjadi spot matahari terbit terbaik. Selain itu ada juga Hutan Mati yang pemandangannya begitu eksotis sekaligus kelam. Hutan Mati ini adalah hutan yang terbakar akibat letusan gunung berapi dan menyisakan batang-batang pohon mati yang masih berdiri tegak.

Baca Juga: Serunya Liburan di Alam Bebas dengan Glamping

Masih belum menemukan tempat pelarian yang tepat? Berlanjut ke part 2 yuk!

1103

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here