Sumber: Gambar Berkata

Bicara tentang liburan ke Bandung, destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan adalah wisata alam dengan pemandangan indah dan udara yang sejuk. Biasanya destinasi tersebut berada di kawasan Lembang atau Bandung Barat. Bagaimana dengan kotanya? Di kota Bandung setidaknya ada 5 bangunan tua bersejarah yang menjadi kebanggaan warga setempat.

Kelima bangunan tua tersebut bisa dikunjungi sebagai destinasi wisata edukasi sekaligus menyalurkan hobi fotografi arsitektur. Inilah daftarnya!

Gedung Merdeka Jalan Asia – Afrika

Bangunan ini dibangun secara khusus untuk melaksanakan Konferensi Tinggi Tingkat Asia Afrika. Gedung Merdeka yang kini menjadi saksi biksu pertemuan tersebut memiliki bangunan utama sebanyak 2 buah dengan luas sekitar 7500 meter persegi.

Gedung yang pertama merupakan tempat berlangsungnya sidang, sedangkan gedung kedua berfungsi sebagai Museum KAA. Di Museum KAA ini ada sebuah perpustakaan yang dibuka untuk umum.

Sambil menikmati keindahan gedung tua yang memiliki arsitektur cantik, kamu bisa menambah pengetahuan dari koleksi yang ada di Museum KAA.

Lokasinya berada di Jalan Asia Afrika nomor 65, Sumur Bandung, Kota Bandung.

Masjid Agung Bandung

Sumber: Serba Bandung

Masjid Agung Bandung adalah salah satu masjid besar yang ada di Jawa Barat. Posisinya berada tepat di depan Alun-alun Bandung. Bangunan bersejarah ini berdiri kokoh di atas tanah seluas 23.448 meter persegi dengan luas bangunan 8.575 meter persegi. Di sisi kanan dan kiri bangunan utama masjid terdapat 2 buah menara kembar dengan tinggi mencapai 81 meter.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke menaranya, menara ini dibuka untuk umum hanya pada Sabtu dan Minggu saja. Dengan luasnya yang ribuan meter persegi, masjid ini bisa menampung umat sebanyak 13 ribu orang. Halamannya cukup luas sehingga bisa digunakan untuk umat beristirahat dan bersantai seusai beribadah.

Lokasinya ada di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

Gedung Sate

Gedung Sate adalah sebuah bangunan tua yang hingga saat ini masih aktif digunakan oleh pemerintah, yakni sebagai kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat. Meski masih aktif digunakan untuk kegiatan pemerintahan, Gedung Sate ini terbuka untuk umum. Para pengunjung bisa mengelilingi kawasan ini untuk mempelajari sejarah dari koleksi benda antik dan lukisan. Hanya saja ada beberapa area yang tidak bisa sembarangan dimasuki oleh pengunjung biasa agar tidak mengganggu kegiatan kerja.

Di bagian halaman belakang Gedung Sate ada taman dan gazebo yang indah. Para penggemar fotografi bisa menyalurkan hobinya di seluruh sudut Gedung Sate.

Lokasinya ada di Jalan Diponegoro nomor 22, Kota Bandung. Untuk masuk ke kawasan Gedung Sate, para pengunjung tidak dikenai tiket masuk alias gratis.

Observatorium Bosscha

Sumber: Pergi Dulu

Rasanya tidak mungkin jika kamu tidak mengetahui keberadaan Observatorium Bosscha di Bandung. Observatorium ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda di Indonesia. Bisa dibilang observatorium ini adalah lembaga penelitian astronomi modern yang pertama di Indonesia.

Hingga saat ini Observatorium Bosscha masih aktif digunakan untuk penelitian dan pendidikan di bawah naungan Penelitian Astronomi milik ITB. Pada waktu tertentu, Observatorium Bosscha ini dibuka untuk kunjungan umum yang sudah didaftarkan sebelumnya.

Lensa dan teropong yang digunakan di sini terbilang cukup canggih dan dijamin akan membuat para pengunjung terpesona. Beberapa benda langit yang bisa dilihat dari observatorium ini adalah tata surya, gerhana matahari, gerhana bulan, meteor, gugus bintang, planet, bintang dan sebagainya.

Koleksi teropong di sini pun cukup banyak yaitu ada teleskop refraktor ganda zeiss, teleskop Schmidt bima sakti, teleskop refraktor Bamberg, teleskop cassegrain GOTO, teleskop refraktor unitron, teleskop surya, dan teleskop radio 2,3m. Kerennya lagi, bangunan Observatorium Bosscha ini tidak berubah sama sekali dari pertama kali dibangun. Dengan bentuk kubah besar yang bisa dibuka, bangunannya sangat jadul dan keren.

Lokasinya ada di Jalan Peneropong Bintang, Lembang, Bandung Barat. Untuk kunjungan, biaya masuknya berkisar antara 15 ribu hingga 20 ribu rupiah.

Baca Juga: 7 Bangunan Peninggalan Belanda yang Tak Lekang Waktu

Museum Geologi Bandung

Rasanya tidak mungkin untuk kembali ke zaman purba, tapi dengan berkunjung ke Museum Geologi Bandung kamu bisa mempelajari situasi pada zaman tersebut. Bangunan Museum Geologi Bandung sendiri sudah berumur puluhan tahun sehingga suasananya sangat jadul.

Museum ini dibagi atas beberapa ruangan sesuai dengan kategori benda koleksi. Di Ruang Orientasi ada peta geografis Indonesia dalam bentuk relief. Ada juga Ruang Geologi Bandung yang memamerkan koleksi pengetahuan tentang bumi, tata surya, fosil manusia purba, hingga keadaan geologi tanah sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa, Maluku, Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Papua.

Sedangkan di Ruang Timur ada koleksi mengenai sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Di sini juga ada aneka fosil hewan purba seperti gajah, badak, kerbau, hominid, dan masih banyak lagi.

Lokasinya ada di Jalan Diponegoro nomor 57, Cibeunying Kaler, Bandung.

Selamat mengeksplorasi bangunan tua di Bandung di saat liburan nanti!

2534

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here