Ramadan selalu jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia, tak hanya Indonesia atau negara yang mayoritas muslim saja. Menyambut ramadhan dengan penuh suka cita, masing-masing negara pun ternyata punya tradisi yang unik. Bahkan tradisi ramadan di berbagai negara ini juga sangat berbeda antara yang satu dan lainnya.

Nah, berikut adalah beberapa tradisi ramadan di berbagai negara yang mungkin ingin kamu kunjungi untuk merasakan suasana baru dan pastinya akan tercipta kenangan baru saat menjalani Ramadhan:

1. Qatar

Setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Ramadan, di Qatar selepas berbuka puasa dan salat Maghrib berlangsung sebuah festival khusus anak yang bernama Garangaou. Di festival ini anak laki-laki akan tampil dengan baju arab hitam berompi merah bersulam emas. Sedangkan, anak perempuan akan berbalut pakaian tradisional disdaashas berwarna cerah lengkap dengan ikat kepala bukhnig atau hijab hitam transparan berhias benang emas. Mereka kemudian akan berpawai dan bernyanyi di sepanjang jalan sekaligus berkunjung ke rumah-rumah penduduk untuk meminta permen dan kue. Unik sekali bukan jika kamu merasakan bulan Ramadan di Qatar.

2. India

Ramazan, kata yang berarti Ramadan di India. Menjelang bulan itu, para pria akan menghiasi mata mereka dengan kohl (sejenis celak mata). Hal menarik lainnya yang terjadi adalah peningkatan penjualan bihun karena bihun merupakan menu yang sering disuguhkan saat berbuka puasa bersama dengan buah-buahan manis. Muslim India juga senang menikmati ganghui (sejenis sup yang dibuat dari terigu, beras dan potongan daging). Sementara saat sahur, umumnya mereka meminum minuman khusus yang terbuat dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang disebut harir. Di Kota Hyderabad atau wilayah Tamil Nadu dan Kerala, umat Muslim biasanya menyantap semacam bubur yang kaya rempah yang bernama haleem atau nonbu kanji.

3. Mesir

Umat Muslim di Kairo, Mesir, memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan lampu Fanus. Tradisi ini telah munculi sejak zaman Dinasti Fattimiyah. Ketika itu, pemasangan lampu Fanus untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan Ramadan. Sementara untuk hidangan, orang paling menantikan makanan pencuci mulut bernama kunafa yang memiliki cita rasa manis. Selain itu, banyak umat Muslim Mesir yang berlomba-lomba mencari pahala dengan mendirikan tempat buka puasa gratis.

4. Jerman

Sebagian besar dari umat Islam di Jerman berasal Turki. Oleh karena itu, atmosfir Turki akan sangat terasa saat Ramadan. Tradisi unik saat Ramadan di Jerman berupa hadirnya suus (minuman berbahan baku gula hitam), dschellab (gula dan sirup kurma), qamruddin(jus aprikot), qata’ef (kue kering yang direndam sirup gula), dan kalladsch (adonan pilo isi kacang-kacangan). Selain itu, di Jerman juga terdapat kebiasaan bagi lansia dan anak-anak yang akan melaksanakan ibadah puasa pertamanya untuk memeriksakan diri ke dokter terkait kesehatannya sebelum mulai puasa.

5. Jepang

Umat Muslim di Jepang memang bukan mayoritas, namun saat bulan ramadan tiba mereka akan berkumpul dan saling berbagi kebahagiaan. Umat Islam di Jepang akan berkumpul di Japan Islamic Centre dan membentuk semacam panitia bulan puasa yang bertugas menyusun kegiatan yang akan digelar selama bulan Ramadan. Kegiatan tersebut di antaranya dialog keagamaan, majelis taklim, salat tarawih berjamaah, hingga penerbitan buku-buku ke-islaman, dan masih banyak lagi. Mereka juga akan menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke masjid, rumah keluarga Muslim, dan restoran halal yang ada di seluruh Jepang.

6. Yordania

Selama bulan puasa, warga muslim di Yordania biasa menghias jalan dengan berbagai lampu warna-warni. Selain itu, mereka juga mempunyai peraturan untuk makan dalam satu meja saat berbuka puasa, baik dengan orang yan dikenal atau tidak. Untuk hidangan, masyarakat Yordania biasa mengonsumsi Mansaf dan Qatayef. Mansaf merupakan olahan daging domba dengan rempah-rempah. Sedangkan Qatayef merupakan kudapan sejenis pancake dengan kayu manis yang diisi kenari atau gula.

7. Rusia

Umat Muslim di Rusia umumnya berpuasa selama 17 jam penuh dan ini merupakan salah satu durasi puasa terlama di dunia. Di Rusia kini terdapat sekitar 8000 masjid dan 20 juta umat Muslim serta dua juta diantaranya tinggal di Kota Moscow. Selain berbuka puasa dengan kurma dan buah-buahan lain, umat Muslim di Rusia juga menyantap makanan berupa roti yang terbuat dari tepung yang diisi berbagai aneka masakan. Jika isinya labu atau keju, maka disebut khingalsh dan jika terbuat dari gandum, maka disebut galnash. Sementara untuk penawar dahaga, biasanya orang memberikan kvass, yaitu sebuah minuman tradisional Rusia non-alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi yang dicampur dengan perasa buah.

8. Indonesia

Indonesia juga punya tradisi unik yang tak kalah menarik, yaitu Padusan. Tradisi Padusan biasanya dilakukan oleh masyarakat tanah Jawa sehari sebelum Ramdhan menjelang. Padusan berasal dari kata dasar ‘adus’ yang artinya mandi. Padusan adalah tradisi membersihkan dosa dengan cara membasuh diri di sebuah mata air. Dengan melakukan tradisi ini masyarakat bermaksud mensucikan jiwa dan raga untuk menyambut bulan istimewa.

9. Maldives

Negara yang berada di barat daya Sri Lanka itu terkenal dengan indahnya panorama pantai yang memesona. Tak hanya pantainya yang menawan, tradisi menyambut bulan Ramadhan di negara Maladewa ini juga terbilang unik. Dikenal oleh warga dengan sebutan ‘Roadha Mas’, tradisi ini diwarnai dengan antusiasme dan semangat masyarakatnya. Selama berbuka puasa, berbagai hidangan lokal disiapkan seperti ‘kulhi boakibaa’ (kue ikan), ‘foniboakiba’ (kue tepung) dan ‘gulha’ (bola ikan). Setelah berbuka puasa, warga yang pandai berpuisi akan diminta untuk melafalkan Raivaru, yaitu puisi yang berisikan tentang bulan Ramadan. Puisi dengan syair kuno ini sangat dipuja oleh warga Maladewa.

920

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here