Sumber: twitter.com

Traveling seharusnya jadi aktivitas yang menyenangkan. Ke mana pun Anda akan berpergian baik untuk urusan bisnis, pendidikan atau liburan; traveling ke tempat yang baru memberikan pengalaman seru yang sulit untuk dilupakan. Bayangan mendatangi tempat yang baru dan belum pernah dituju sebelumnya, membuat banyak orang antusias untuk melakukan aktivitas traveling ini. Meskipun begitu, traveling juga aktivitas yang sarat dengan resiko. Bepergian ke tempat yang jauh, sama sekali asing, untuk waktu yang tak bisa ditentukan membuat traveler jadi orang yang kerap diincar oleh para kriminal. Apalagi jika traveler ini mendatangi daerah yang rawan tindak kejahatan dan terlihat bingung karena belum pernah ke tempat itu sebelumnya. Bukan tak mungkin mereka akan jadi sasaran orang jahat yang berniat mengambil barang-barang berharga yang dimiliki oleh para traveler ini.

Wajah yang asing dan bingung dengan sejumlah barang yang dibawa, membuat penjahat menganggap traveler adalah orang dengan banyak uang dan barang berharga yang bisa diambil baik secara halus atau paksa. Ya, sekarang ini kriminal atau tindak kejahatan pada traveler tak hanya berupa kekerasan yang mengancam nyawa mereka. Namun penjahat zaman sekarng semakin cerdas dan memiliki trik untuk mengambil keuntungan dari para traveler. Salah satunya adalah tindakan penipuan yang mungkin saja bisa Anda alami ketika sedang traveling baik di dalam ataupun di luar negeri.

Penipuan memang bisa dialami siapa saja terutama traveler yang lengah dan kurang waspada. Trik yang digunakan oleh para penipu ini memang sangat halus, terorganisir, dan tidak terkesan mencurigakan sama sekali. Jika Anda tidak waspada, maka siap-siap jadi korban penipuan saat traveling ini. Apalagi yang kini banyak penipu yang menyamar menjadi petugas atau orang-orang yang biasa kita temui ketika kita traveling, baik di dalam maupun di luar negeri.

Orang-orang yang seharusnya menolong atau membantu kita saat traveling ini, tak jarang malah menjadi oknum yang menipu para traveler dengan berbagai cara. Modus penipuannya pun bermacam-macam. Namun pastinya para oknum ini memanfaatkan kelengahan dan keteledoran para traveler yang mungkin juga tak memiliki banyak pengalaman saat traveling ini. Dirangkum dari berbagai sumber, ada 10 jenis penipuan yang mungkin dialami oleh traveler ketika mereka sedang berpergian, yaitu:

Argo taksi yang rusak

Sumber: youtube.com

Saat di kota besar, taksi menjadi salah satu saran transportasi yang kerap dimanfaatkan oleh traveler untuk menuju satu tempat ke tempat lainnya. Bahkan ketika keluar dari bandara atau terminal atau pelabuhan, maka tak jarang taksi jadi transportasi pertama yang kita gunakan. Sayangnya banyak oknum supir taksi yang ternyata melakukan tindakan kurang terpuji pada traveler.

Mereka memanfaatkan traveler yang lelah, kurang waspada dan juga cuek untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya secara tidak sah. Salah satunya menggunakan modus argo taksi yang rusak. Sebagaimana kita tahu, argo biasanya jadi petunjuk berapa biaya yang harus kita bayar untuk melakukan suatu perjalanan menggunakan angkutan taksi ini.

Ketika Anda menggunakan taksi jenis ini, supir akan mengatakan argonya rusak dan kemudian menyebut angka yang sangat tinggi untuk pembayaran jasa angkut yang telah mereka berikan. Untuk mengatasi hal ini, sebelum masuk taksi Anda bisa bertanya apakah argonya bisa digunakan atau tidak. Jika oknum supir ini meminta Anda tetap masuk dan ngotot argonya rusak, ada baiknya memilih taksi lain saja.

Hotel atau penginapan yang penuh dan overbook

Lagi-lagi kecurangan jenis ini kerap dilakukan oleh oknum supir taksi yang mengangkut para traveler menuju hotel tempat mereka menginap. Modusnya mereka akan mengatakan hotel yang Anda sebutkan sebelumnya itu penuh atau overbooked. Para oknum supir taksi ini akan menyarankan para traveler untuk pindah hotel lain yang lebih mahal dan mereka bersedia mengantarkan Anda kesana. Terdengar baik hati bukan?

Traveler yang kurang waspada tak jarang jatuh pada perangkap ini dan membiarkan supir taksi untuk mengantarkan mereka ke hotel lain yang lebih mahal itu. Padahal saat mengantarkan penumpang kesana, supir taksi ini mendapat upah yang sangat besar dari oknum yang juga bekerja di hotel yang telah menjalin kerjsama dengan para supir nakal ini. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menelpon hotel yang dituju untuk memastikan ucapan supir taksi ini. Jika supir ngotot mau mengantarkan Anda ke hotel lain, Anda bisa balik “mengancam” untuk turun di tengah jalan atau mengatakan Anda sudah reservasi hotel tersebut sebelumnya sehingga mau tak mau oknum ini akan mengantar Anda ke hotel tujuan.

Gelang atau bunga persahabatan

Penipuan jenis ini mungkin lebih sering akan Anda temui saat traveling ke luar negeri, meskipun bukan tak mungkin di Indonesia juga sudah banyak oknum yang meniru modus ini. Modus operandinya biasanya ada perempuan atau pria yang terlihat seperti orang baik-baik, memberikan Anda sebuah gelang atau bunga. Saat Anda bertanya, mereka akan menyebut bunga dan gelang tersebut sebagai tanda persahabatan untuk orang asing yang datang ke negara mereka.

Namun begitu Anda menerima bunga atau memakai gelang yang mereka berikan, oknum ini malah akan meminta sejumlah uang dengan nominal yang tak sedikit. Jika Anda menolak, maka mereka akan membuat keributan dan tak jarang komplotannya yang ada di sekitar tempat tersebut juga akan ikut mengintimidasi dan memojokkan Anda. Untuk mengatasi hal ini, jangan menerima sembarangan barang yang diberikan oleh orang asing apapun itu bentuknya. Teruslah berjalan dan jangan hiraukan orang yang mencoba untuk memberikan Anda baik berupa barang atau makanan tanpa alasan yang jelas.

Oknum petugas polisi palsu

Modus penipuan jenis ini mungkin saja Anda temui saat traveling di Indonesia ataupun mancanegara. Tak dapat dipungkiri sosok polisi masih telihat sangat menakutkan untuk sebagian orang. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk berbuat kejahatan dengan menjadi polisi gadungan.

Modusnya bermacam-macam seperti meminta Anda untuk menunjukkan kartu identitas, menuding Anda sebagai komplotan orang jahat atau bahkan terang-terangan memnita sejumlah uang dengan alasan untuk bea perjalanan atau sebagai uang keamanan. Atau saat ke luar negeri, ada yang meminta untuk melihat visa, paspor dan kartu identitas Anda lainnya. Untuk mengatasi hal ini ada baiknya Anda tak menunjukkan paspor secara sembarangan meskipun pada petugas polisi. Ada baiknya Anda membawa foto copy paspor dan kartu identitas lain yang ditunjukkan pada petugas untuk mengatasi modus penipuan jenis ini.

Orang yang tak sengaja menabrak atau mengotori baju Anda

Modus penipuan jenis ini bisasnya dilakukan oleh copet yang mengincar dompet, telepon genggam bahkan tak jarang tas yang Anda bawa. Para copet bisanya melakukan tindak kejahatan ini di tempat yang ramai di mana traveler biasanya lengah dan juga kurang memperhatikan lingkungan sekitar. Modusnya ada orang yang menabrak Anda, atau menumpahkan minuman ke baju atau tas Anda.

Mereka akan pura-pura kaget dan meminta maaf, serta menawarkan bantuan untuk membersihkan baju Anda. Ketika Anda menerima bantuan mereka inilah secepat kilat dompet atau handphone Anda akan berpindah tangan. Bahkan ada yang mengambil tas Anda karena tak jarang traveler yang lengah, melepaskan barang bawana mereka karena terkena noda minuman ini. Untuk mencegah hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya bawalah ransel di posisi depan ketika sedang berada di tempat yang ramai. Selain itu jika ada orang yang menawarkan bantuan untuk membersihkan baju Anda, tolaklah dengan halus dan langsung menuju ke tolilet untuk memebrsihkan tubuh Anda sendiri.

Penipuan di sekitar ATM

Modus penipuan jenis ini cukup populer. Jika di Indonesia, mungkin Anda sudah tahu beberapa modus seperti menawarkan bantuan saat ATM tertelan, meminta untuk mentransferkan sejumlah uang kemudian mengganti pada Anda uang palsu dan lain sebagainya. Ternyata penipuan jenis ini bisa juga Anda temui di berbagai belahan dunia lain. Saat traveling ke luar negeri, hati-hati dengan orang yang menawarkan bantuan untuk mengambil uang secara penuh tanpa dikurangi potongan oleh bank lokal.

Biasanya mereka beraksi dua orang, di mana orang pertama akan pura-pura mengantri ATM seperti Anda. Pelaku kedua akan mendatangi pelaku pertama ini untuk menawarkan bantuan mengambil uang dan keduanya pura-pura setuju. Padahal sebenarnya orang-orang ini hanya ingin melakukan scan pada kartu ATM Anda dengan menggunakan card skimmer, sehingga mereka bisa menggunakanya untuk berbuat kejahatan. Untuk mencegah hal ini, terapkan prinsip dasar saat transaksi menggunakan ATM. Jangan sembarangan menerima bantuan dari orang asing dan gunakan tangan atau tubuh Anda untuk menutupi nomor pin kartu Anda itu.

Pengemis yang pura-pura terluka, buta, dan ibu yang membawa anak-anak

Sumber: therabbitisin.com

Orang jahat terkadang memanfaatkan belas kasihan orang untuk mengeruk keuntungan pribadi. Salah satunya yang paling populer dan akan Anda temukan di mana saja saat traveling ke penjuru dunia adalah aksi para pengemis. Pengemis ini biasanya akan pura-pura terluka, buta, bahkan ada ibu yang membawa anak balitanya untuk meminta-minta. Sebagai manusia, tak jarang hati nurani kita tersentuh dan memberikan sejumlah uang pada mereka.

Padahal bukan tak mungkin para pengemis ini hanya berpura-pura saja terluka dan tak berdaya. Memang sangat sulit untuk membedakan pengemis yang benar-benar membutuhkan dan penipu. Semua kembali ke diri Anda sendiri. Anda bisa memberikan uang atau memilih memberi makanan atau baju bekas yang sama-sama dibutuhkan mereka.

Orang yang menawarkan untuk mengambil foto

Penipu jenis ini umumnya mengincar kelompok traveler ke tempat wisata, namun bukan tak mungkin hal ini juga dialami oleh solo traveler. Saat mengunjungi suatu tempat yang baru, satu hal yang tak boleh ketinggalan adalah mengabadikan momen sambil berfoto. Tentu saja ketika kita traveling bersama-sama, tentu saja salah satu hal yang ingin dilakukan adalah semua orang berfoto dalam bersama.

Karena itulah kadang kita minta bantuan orang lain untuk mengambil foto baik menggunakan handphone atau kamera. Namun berhati-hatilah jika ada orang yang menawarkan untuk mengambil foto. Salah-salah mereka malah akan kabur membawa handphone dan kamera mahal Anda. Karena itulah jangan sembarangan menerima bantuan dari orang yang ingin membantu Anda dan teman-teman mengambil foto bersama.

801

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here