Sumber: Towers Hotel

Di dunia ini ada banyak kota yang ditinggalkan penghuninya dan tidak ada aktivitas sama sekali akibat bencana alam atau peperangan. Salah satu kota mati tersebut adalah kota Pompeii yang berada di Italia. Pompeii adalah sebuah kota yang hidup pada zaman Romawi kuno, tepatnya pada akhir 70 masehi.

Sejarah Kota Pompeii

Kota Pompeii didirikan oleh kelompok masyarakat, Oscan, pada abad ke 6. Kota ini menjadi area pelabuhan bagi para pelaut Yunani dan Fenisia. Pada awalnya Pompeii sangat makmur karena memiliki lahan subur yang kemudian dijadikan area pertanian.

Pompeii juga tercatat turut serta dalam berbagai perang yang terjadi. Pada saat bangsa Etruskan melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan Yunani untuk menguasai Teluk Napoli. Pompeii juga turut serta dalam perang yang dimulai oleh Campania untuk melawan Roma.

Kota Pompeii berada di kaki gunung berapi

Pompeii berada di kaki Gunung Vesuvius yang pemandangan begitu cantik. Dulu kota ini dihuni oleh banyak penduduk. Sayangnya, kota indah ini berubah menjadi sebuah kota mati akibat letusan gunung Vesuvius pada 79 masehi. Menurut penelitian, Gunung Vesuvius ini meletus terus-menerus selama 24 jam sehingga para penduduk Pompeii tidak sempat menyelamatkan diri. Seisi kota musnah dan tidak ada makhluk yang selamat. Debu akibat letusan gunung berapi ini menimbun kota Pompeii hingga 12 lapisan tanah. 

Berada di kaki gunung berapi membuat para penduduk Pompeii sudah terbiasa dengan getaran atau gempa bumi berskala kecil. Pada awal Agustus 79 masehi, sejumlah mata air dan sumur mengering dan gempa bumi mulai semakin sering terjadi. Meski demikian, para penduduk tidak menyadari potensi bencana gunung meletus. Hari di saat gunung Vesuvius meletus diyakini bertepatan dengan perayaan dewa api Romawi, Vulcanalia

Penemuan kembali Kota Pompeii

Kota Pompeii menghilang selama hampir 16 abad sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja pada tahun 1599 oleh seorang arsitek bernama Fontana. Pada awalnya arsitek ini hanya ingin menggali tanah untuk aliran sungai Sarno yang berada di dekat Vesuvius, lalu ia menemukan kota Pompeii yang terkubur.

Meski sudah ditemukan pada tahun 1599, Kota Pompeii membutuhkan waktu lebih dari 150 tahun untuk bisa benar-benar mendapatkan pertolongan dan bersih dari timbunan tanah. Kota Pompeii mulai digali kembali pada tahun 1748.

Seperti apa suasana Kota Pompeii semasa hidupnya?

Penelitian menyatakan bahwa Pompeii adalah satu-satunya situs kota kuno yang keseluruhan struktur topografinya dapat diketahui dengan pasti tanpa perlu melakukan modifikasi atau penambahan. Karena berada di kaki gunung yang permukaan tanahnya tidak datar, Pompeii tidak dibagi sesuai dengan pola kota-kota Romawi pada umumnya.

Jalanan di kota Pompeii dibuat secara lurus dan mengikuti pola tradisi murni Romawi kuno. Permukaan jalannya dilapisi batu poligon. Rumah dan toko dibangun di kedua sisi jalan mengikuti pola decumanus dan cardus. Decumanus adalah jalan yang terbentang dari timur ke barat, sedangkan cardus adalah jalan yang terbentang dari utara ke selatan.

Beberapa bangunan kota Pompeii masih bisa terlihat saat ini, meski tidak utuh karena sebagian bangunannya sudah hancur menjadi puing-puing. Selain bangunan, para wisatawan bisa melihat beberapa patung yang tersisa bahkan jasad-jasad penduduk Pompeii yang membatu akibat terkena debu panas vulkanik.

Sumber: Angel Tours

Jasad-jasad penduduk Pompeii ini ditemukan dalam berbagai posisi. Ada yang sedang membungkuk, tengkurap, atau berpelukan. Beberapa jasad malahan ada yang terlihat ekspresinya. Sungguh mengerikan, melihat jasad-jasad ini ketakutan saat terjadi bencana. Saat ini jasad-jasad penduduk Pompeii dilindungi dengan kotak kaca agar tidak rusak akibat perubahan iklim dan kontaminasi zat tertentu.

Penemuan lainnya bisa menceritakan suasana kehidupan kota Pompeii di masa kejayaannya. Ada tulisan selamat datang di sebuah lantai rumah, lalu ada juga papan nama yang menjelaskan profesi dan kategori bangunan tersebut seperti pekerja binatu. Untuk mengetahui nama sebuah jalan, para wisatawan bisa melihat dari graffiti yang dipahat di dinding bangunan.

Apa kata para peneliti dan ahli sejarah?

Ketika bencana gunung meletus terjadi, penduduk kota Pompeii diperkirakan mencapai 20.000 penduduk. Dengan jumlah yang banyak ini, kota Pompeii sangat hidup dan memiliki sejumlah tempat bekerja dan hiburan seperti pasar raya penyedia makanan (Macellum), tempat penggilingan gandum (Pistrinum), bar yang menyediakan berbagai jenis minuman (Thermopolium), restoran kecil (Cauporioe), hingga sebuah amfiteater.

Kota Pompeii memiliki sebuah pelabuhan yang ramai pengunjung. Pada tahun 2002 ada penemuan lain yang menarik di sekitar hilir sungai Sarno. Penelitian mengungkapkan bahwa area tersebut juga dihuni banyak penduduk yang tinggal di palafitte. Palafitte adalah sebuah desa dengan rumah yang posisinya menjorok di atas danau dalam sistem kanal seperti kanal di Venesia. Namun, sistem kanal ini masih dipelajari lebih lanjut untuk mencari kebenarannya.

Kota Pompeii menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Saat ini kota Pompeii telah menjadi salah satu situs warisan dunia menurut UNESCO. Para wisatawan bisa bebas berkunjung ke kota Pompeii untuk melihat kedahsyatan letusan gunung berapi Vesuvius pada jaman dulu. Apakah kamu berani berkunjung ke kota Pompeii?

1642

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here