Indonesia adalah salah satu negara jajahan Belanda yang dikuasai selama 350 tahun. Dengan waktu selama itu, tidak heran jika pemerintah Belanda meninggalkan beberapa kebudayaan asalnya dan mempengaruhi kebudayaan di Indonesia. Beberapa bentuk kebudayaan tersebut bisa dilihat pada kuliner peranakan dan bangunan-bangunan tua.
Di seluruh Indonesia, kamu bisa dengan mudah menemukan bangunan tua peninggalan Belanda. Arsitekturnya sangat khas Belanda, megah dan tradisional. Bangunan-bangunan peninggalan Belanda ini biasanya berupa tempat ibadah dan bangunan untuk keperluan administrasi mereka selama ada di Indonesia.
Beberapa di antara bangunan peninggalan Belanda tersebut ada yang sudah hancur dimakan usia, tapi ada juga yang masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini berkat usaha pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah. Bangunan-bangunan tersebut pada umumnya digunakan kembali sebagai museum, tempat ibadah, hotel, atau restoran.
Penasaran dengan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang tak lekang oleh waktu tersebut? Ini reviewnya.
Lawang Sewu, Semarang
Bangunan yang berada di sekitar bundaran Tugu Muda Semarang ini awalnya merupakan kantor administrasi kereta api (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS). Bangunan yang didirikan pada 1904 ini disebut dengan Lawang Sewu (Seribu Pintu) karena memiliki banyak pintu pada bangunannya. Selain memiliki arsitektur yang mempesona, bangunan ini juga memiliki kisah horor yang melekat.
Villa Isola, Bandung
Bangunan yang bernama Villa Isola ini pada awalnya adalah milik seorang miliarder asal Belanda, Dominique Willem Berretty. Dibangun pada 1933, beberapa saat kemudian vila ini dijual kepada Hotel Savoy Homann. Bangunan yang mengusung gaya art deco ini pada akhirnya dikuasai oleh UPI Bandung dan berubah nama kembali menjadi Bumi Siliwangi. Terletak di Jalan Setiabudhi, Villa Isola pernah menjadi tempat tinggal sementara Jenderal Hitoshi Imamura untuk menghadiri Perjanjian Kalijati pada tahun 1942.
Gedung Balai Kota Lama, Medan
Tidak banyak bangunan peninggalan Belanda yang bisa ditemui di Medan, tapi masih ada bangunan yang berdiri kokoh di sana. Bangunan tersebut adalah Gedung Balai Kota Lama. Bangunan yang pernah digunakan sebagai Balaikota Medan ini memiliki gaya arsitektur khas Eropa yang dirancang oleh Hulswit dan dibangun pada tahun 1906. Kini Gedung Balai Kota Lama digunakan sebagai restoran yang merupakan bagian dari Hotel Aston.
Gereja Blenduk, Semarang
Selain Lawang Sewu, Semarang memiliki bangunan bersejarah peninggalan Belanda lainnya yang masih digunakan hingga saat ini. Bangunan tersebut adalah Gereja Blenduk atau Gereja Mblenduk. Nama asli bangunan ini sebenarnya adalah Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel, hanya saja masyarakat menyebutnya dengan nama Gereja Blenduk karena arsitekturnya memiliki kubah yang bulat di bagian atas. Bangunan yang terletak di area Kota Lama Semarang ini dibangun pada tahun 1753.
Museum Fatahillah, Jakarta
Siapa sih yang tidak mengenal Museum Fatahillah? Bangunan ini bisa dengan mudah ditemui di area Kota Tua Jakarta. Pada zaman penjajahan Belanda, bangunan Museum Fatahillah dikenal sebagai Stadhuis atau Balai Kota Batavia. Bentuk bangunannya sangat mirip dengan Istana Dam yang berada di Amsterdam. Bangunan bergaya arsitektur neo klasik berlantai tiga ini dibangun pada tahun 1707 hingga 1710 atas permintaan Gubernur Jenderal Johan van Hoorn. Setelah dipugar, bangunan ini resmi dibuka untuk umum sebagai museum pada tahun 1974. Di dalam museum ini kamu bisa melihat berbagai perabotan zaman dulu, patung-patung megah, hingga meriam si Jaguar yang sangat terkenal.
Baca Juga: Jadikan Liburan Singkatmu Berkesan Dengan Mengunjungi 7 Museum di Jakarta Ini!
Gedung Bank Indonesia, Yogyakarta
Bangunan peninggalan Belanda yang satu ini merupakan bangunan yang megah di Yogyakarta. Sebelum digunakan kembali sebagai Gedung Bank Indonesia, bangunan ini awalnya digunakan sebagai kantor cabang De Javasche Bank. Pada saat itu, Yogyakarta mengalami peningkatan dalam bidang perdagangan sehingga Belanda memutuskan untuk membangun kantor cabang bank di sini. Bangunan ini diresmikan oleh Hulswitt dan Cuypers pada tahun 1879. Gedung Bank Indonesia didesain dengan arsitektur khas Eropa dengan dua menara yang dicat keemasan. Lokasinya dekat dengan Istana Kepresidenan atau di daerah nol kilometer Yogyakarta.
Gedung Bank Indonesia, Cirebon
Bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang satu ini juga hampir sama dengan Gedung Bank Indonesia di Yogyakarta. Pada awalnya, Gedung Bank Indonesia di Cirebon ini merupakan salah satu kantor cabang De Javasche Bank. Bangunan ini berumur lebih tua dari Gedung Bank Indonesia di Yogyakarta. Bangunan yang bernama asli Agentschap van De Javasche Bank te Cheribon ini juga didesain oleh Hulswitt dan Cuypers dan dibangun pada tahun 1866. Bangunan ini juga memiliki arsitektur yang sama dengan bangunan di Yogyakarta, identik dengan dua menara.
Itulah 7 dari sekian banyak bangunan peninggalan Belanda yang masih berdiri tegak di Indonesia. Jika ada waktu luang untuk mengunjunginya, silahkan nikmati suasana khas Belanda zaman dulu. Jangan lupa untuk berfoto dan tidak merusak bangunan tersebut ya!
[…] Baca Juga: 7 Bangunan Peninggalan Belanda yang Tak Lekang Waktu […]
[…] Baca Juga: 7 Bangunan Peninggalan Belanda yang Tak Lekang Waktu […]